TEMPO.CO, Jakarta - Chief Executive Officer PT Ordiya Teknologi Indonesia atau OrderOnline.id Rovan Alfarry mengungkap jumlah transaksi yang dilakukan usaha mikro kecil menengah atau UMKM di platformnya. Meski baru berdiri empat tahun, sudah ada sekitar 1,5 juta transaksi per bulannya yang dilakukan seller dan buyer.
“Kita di sekitar 1,5 juta transaksi perbulannya. Kalau dinominalkan kurang lebih sekitar Rp 320-330 miliar, itu kita menyebutnya growth transaction value,” ujar Rovan dalam konferensi pers di di TWS Dinning, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Kamis, 25 Agustus 2022.
Namun, dia menjelaskan, perputaran uang itu berbeda dengan model bisnis marketplace lainnya. Sebab, buyer yang membeli melalui OrderOnline.id uangnya akan masuk langsung ke rekening seller. “Keuntungan yang didapatkan oleh OrderOnline.id melalui subscription UMKM yang ingin menggunakan platform dan fitur-fiturnya,” katanya.
Rovan juga menjelaskan saat ini platformnya telah membantu lebih dari 19.000 UMKM di seluruh Indonesia. Akumulasi nilai transaksi pengguna mencapai Rp 5,5 triliun sejak 2021. Jumlah konsumen belanja online tercatat naik hingga 88 persen di tahun 2021.
Dia menceritakan OrderOnline.id bermula dari dirinya yang merintis bisnis online kecil-kecilan dan dalam menjalankan bisnis dia menemukan masalah khususnya dari sisi teknologi. “Melihat besarnya pertumbuhan bisnis online dan potensi permasalahan operasional, OrderOnline.id hadir memberikan solusi atas setiap masalah nyata dalam proses usaha yang berjalan,” katanya.
OrderOnline.id menghadirkan empat fitur utama yang didesain khusus untuk memperluas channel penjualan UMKM di luar marketplace dengan membuat toko online sendiri. Fitur pertama, menampilkan produk dalam tampilan website dan landing page. Fitur kedua, menerima pesanan melalui formulir pemesanan sederhana.